Berdasarkan pernyataan Co-Founder Nafas Indonesia, Piotr Jakubowski, tanaman tidak dapat menyaring partikel kecil berbahaya bernama PM2.5 yang merugikan kesehatan manusia. Temuan ini didukung oleh sebuah penelitian bersama antara Nafas Indonesia dan Halodoc, yang mengindikasikan bahwa Kabupaten Bogor —terkenal akan statusnya sebagai area hijau— justru menduduki urutan kedua dalam daftar zona dengan mutu udara paling buruk di wilayah Jabodetabek.
"Ada miskonsepsi bahwa daerah dengan banyak pohon seperti Bogor pasti punya kualitas udara yang baik. Padahal, pohon tidak bisa menyaring polusi PM2.5," ujar Piotr dalam diskusi media daring, Selasa (26/9/2023).
Ternyata, statistik dari Nafas menunjukkan peningkatan nyaris 50% pada total jam dengan polusi udara yang berbahaya di Bogor antara bulan Juli dan Agustus 2023. Di bulan tersebut, kota Bogor justru melaporkan mutu udara yang lebih rendah dibandingkan dengan DKI Jakarta.
Dalam sisi lain, dokter spesialis anak bernama dr. Handoko Lowis menekankan kepentingan untuk memahami peranan serta jadwal pemakaian tanaman indoor. Menurut dia, tanaman tersebut turut melepaskan karbon dioksida saat menjelang malam, sehingga mungkin menjadi masalah bila dipertahankan dalam area terkunci.
"Bila berencana menggunakan tanaman untuk menambah konsentrasi oksigen di lingkungan tertutup, perlu diperhatikan waktunya. Tanaman pada malam hari mengeluarkan CO2, sehingga lebih baik tidak menyimpannya di dalam rumah," terangnya.
Di samping itu, dr. Handoko mengingatkan bahwa penggunaan yang salah dari tumbuhan tersebut bisa menyebabkan alergi dan masalah pernafasan, yang pada gilirannya akan merusak kualitas udara di dalam rumah.
Berikut penjelasan yang diberikan oleh Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG): Partikelpartikel PM2.5 adalah butir-butir udara dengan diameter kurang dari atau sebesar 2.5 mikrometer seperti abu, polusi gas, serta titipan uap air. Akibat ukurannya yang amat minim tersebut, partikel-partikel itu dapat bersirkulasi cukup lama di atmosfer dan menembus jauh ke saluran pernafasan manusia, termasuk sampai ke pembuluh darah.
0 Komentar