Parameter mesin CNC Milling

Parameter mesin CNC yang sering digunakan adalah kecepatan spindle, kecepatan pemakanan, kedalaman  pemotongan yang sangat erat  berkaitan dengan tool dan alat potong.  Kecepatan spindel berkisar anatar 1000 rpm, 1500 rpm, 2000 rpm, 2500 rpm, dan 3000 rpm tergantung material yang di kerjakan. sedangkan  kecepatan pemakanan antara 150 sd 1000 mm/menit dengan kedalam pemotongan 0.1, 0.2, dan 0.3 mm. Alat potong adalah alat/pisau yang digunakan untuk menyayat produk/benda kerja. Alat potong pada mesin CNC Frais biasanya disebut dengan Cutter. Jenis cutter milling pada umumnya terbuat dari bahan baja High Speed Steel (HSS), karbida, diamond dan ceramik.

faktor -faktor yang berpengaruh terhadap parameter pemotongan adalah sebagai berikut :

1. benda kerja yang meliputi dimensi, bentuk dan bahan

2. jenis  material dan ketepatan sudut

3. kualitas dan kelayakan mesin yang digunakan

4. pengetahuan dan kondisi biologis operator

5. kualitas dan ketelitian alat ukur

6. parameter mesin CNC yang digunakan

Parameter pemotongan pada proses CNC bubut adalah sejumlah informasi berupa dasar-dasar perhitungan, rumus, dan tabel-tabel yang mendasari teknologi proses pemotongan/penyayatan pada mesin bubut. Parameter pemotongan pada proses pembubutan meliputi hal hal berikut.
Kecepatan potong (Cutting speed-Cs)

  • Kecepatan putaran mesin (Rotasi Permenit-Rpm)
  • Kecepatan pemakanan (Feed-F)
  • Waktu proses pemesinannya.

Kecepatan potong (Cutting speed-Cs)

Hal yang dimaksud dengan kecepatan potong (Cs) adalah kemampuan suatu alat potong menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang tiap satuan waktu (meter/menit atau feet/menit).

Untuk mengetahui kecepatan potong pada mesin dengan gerak memutar seperti mesin bubut, kecepatan potong (Cs) dapat diperoleh dari, keliling lingkaran pada benda kerja (Ï€.d) dikalikan dengan putaran mesin . Atau dapat dituliskan sebagai berikut.

Cs = π.d.n meter/menit

Keterangan:

  • d: diameter benda kerja (mm)
  • n: putaran mesin/benda kerja (putaran/menit atau Rpm)
  • Ï€: nilai konstanta = 3,14


Kecepatan potong untuk berbagai macam bahan teknik yang umum dikerjakan pada proses pemesinan, sudah teliti/diselidiki para ahli dan sudah dipatenkan pada tabel kecepatan potong. Sehingga pada saat akan menggunakan tinggal menyesuaikan antara jenis bahan yang akan dibubut dan jenis alat potong yang digunakan. Sedangkan untuk bahan-bahan khusus/spesial, tabel Csnya dikeluarkan oleh pabrik pembuat bahan tersebut.

Tabel Kecepatan Potong

Bahan

Pahat Bubut HSS

Pahat Bubut Karbida

m/men

Ft/min

M/men

Ft/min

Baja lunak (Mild Steel)

18-21

60-70

30-250

100-800

Besi Tuang (Cast Iron)

14-17

45-55

45-150

150-500

Perunggu

21-24

70-80

90-200

300-700

Tembaga

45-90

150-300

150-450

500-1500

Kuningan

30-120

100-400

120-300

400-1000

Aluminium

90 -150

300-500

90-180

b.-600

Pada tabel kecepatan potong (Cs) selalu disertakan jenis bahan alat potong yang akan digunakan. Pada umumnya, bahan alat potong dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu HSS (High Speed Steel) dan karbida (carbide). Pada tabel di atas menunjukkan bahwa dengan alat potong yang bahannya karbida, kecepatan potongnya lebih besar jika dibandingkan dengan alat potong HSS. Hal ini terjadi karena karbida memiliki tingkat kekerasan dan titik leleh bahan yang lebih tinggi daripada HSS. Sehingga kemampuan memotong bahan menjadi lebih tinggi.


Kecepatan Putaran Mesin Bubut CNC

Kecepatan Putaran Mesin Bubut (Revolution Per Menit atau sering disingkat dengan Rpm) yang dimaksud kecepatan putaran mesin bubut adalah, kemampuan kecepatan putar mesin bubut untuk melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/menit. Maka dari itu, untuk mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh seberapa besar kecepatan potong dan keliling benda kerjanya.

Jika kita lihat di atas, nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang dapat diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerjanya. Kecepatan putaran mesin sangat penting untuk ditentukan sebelum proses pengerjaan. Karena hal ini sangat erat kaitannya dengan keberlangsungan umur pahat (keausan pahat), kualitas permukaan hasil pekerjaan, dan waktu pemesinan.

Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung putaran mesin bubut adalah sebagai berikut.

rumus dasar putaran mesin bubut cnc

Keterangan:

  • n : Kecepatan putaran mesin (Rpm)
  • D : diameter benda kerja (mm)
  • Cs : kecepatan potong (meter/menit)
  • Ï€ : nilai konstanta = 3,14


Kecepatan Pemakanan (Feed-F)

Kecepatan pemakanan/ingsutan ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa factor di antaranya sebagai berikut.

  1. Kekerasan bahan
  2. Kedalaman penyayatan
  3. Sudut-sudut sayat alat potong
  4. Bahan alat potong
  5. Ketajaman alat potong
  6. Kesiapan mesin yang akan digunakan. Kesiapan mesin ini dapat diartikan, seberapa besar kemampuan mesin dalam mendukung tercapainya kecepatan pemakanan yang optimal.

Di samping ada beberapa pertimbangan tersebut, kecepatan pemakanan pada umumnya ditentukan berdasarkan kualitas dan jenis pemakanan yang diinginkan. Pekerjaan tersebut menuntut kualitas permukaan yang kasar (pekerjaan roughing/pengasaran) atau pekerjaan tersebut menuntut kualitas yang halus (proses finishing/penyelesaian). Proses pengasaran (roughing) ditentukan pada kecepatan pemakanan tinggi karena tidak memerlukan hasil pemukaan yang halus (waktu pembubutan lebih cepat), dan pada proses penyelesaiannya/finising digunakan kecepatan pemakanan rendah dengan tujuan mendapatkan kualitas hasil penyayatan yang lebih baik sehingga hasilnya halus (waktu pembubutan lebih cepat).

Besarnya suatu kecepatan pemakanan (F) pada mesin bubut ditentukan oleh seberapa besar bergesernya pahat bubut (f) dalam satuan mm/putaran dikalikan seberapa besar putaran mesinnya (n) dalam satuan putaran. Maka rumus untuk mencari kecepatan pemakanan (F) adalah sebagai berikut.

F = f x n (mm/menit)

Keterangan:

  • f = besar pemakanan atau bergesernya pahat (mm/putaran),
  • n= putaran mesin  (putaran/menit).

Posting Komentar

0 Komentar